iklan
Mistik dan makrifat sunan kalijaga atau sering disebut dengan kanjeng sunan raden syahid seorang wali atau kekasih Allah, bertugas menyebarkan agama Islam dijawa dengan metodhe pewayangan dan metode mistik serta makrifat. Sudahkah anda membedakan antara mistik dengan makrifat? Untuk bisa tahu lebih jelasnya silahkan baca artikel ini hingga selesai agar nantinya anda akan faham tentang mistik sunan kalijaga dengan ma’rifatnya. Perlu saya tekankan bahwasanya mistik bukanlah hal yang mustahil dan tidak bisa anda pungkiri akan keberadaannya. Langsung saja ya sobat, simak artikel sebagai berikut :
Diri manusia juga dikupas dengan sisi pandang yang berbeda. Mungkin Anda pernah dengar "Sedulur papat kalima pancer", saudara empat yang pusatnya adalah Diri manusia. Itulah ajaran makrifat Islam. Di situ keimanan dalam Islam bukan semata-mata dipandang sebagai kepercayaan, tapi oleh Sunan diamalkan untuk membangkitkan Sang Pribadi. Agar dapat kembali dengan sempurna ke Hadirat-Nya.
Syariat, tarekat, dan hakikat dirajut menjadi satu. Dirajut menjadi makrifat dalam bentuk mistik Jawa. Sehingga agama tidak sekadar menjadi formalitas kehidupan. Tapi menjadi bagian kehidupan itu sendiri. Mistik dan makrifat yang umumnya dipandang sebagai klenik [dalam pengertian negatif], oleh Sunan diolah menjadi ajaran yang bermakna bagi kehidupan. Selamatan pun tak ketinggalan. Jika selama ini selamatan hanyalah tradisi yang tidak diketahui maksudnya, maka dalam buku ini makna dari selamatan sehari hingga seribu hari itu disajikan dengan bahasa yang sederhana. Karena hakikat kebenaran itu satu. Maka, dengan satu ikatan yang benar, yang juga disebut tauhid, itulah seseorang menghadap ke Hadirat Tuhannya.
Laku dan Pemikiran Sunan
Dalam presidium Wali Sanga, Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang paling njawani alias paling getol menggunakan materi-materi budaya dan tradisi lokal sebagai media dakwahnya. Sosoknya juga dikenal sebagai wali yang tetap berpakaian ala Jawa, lebih memilih mengenakan blangkon dan baju jas model Jawa (surjan) daripada jubah. (Halaman 144)
Pendekatan budaya yang dilakukan Sunan ketika mensosialisasikan Islam kepada masyarakat luas dilakukan baik melalui tembang-tembang seperti Pupuh Dhandanggula, Pupuh Kinanthi, Kidung Darmawedha dan lain-lain, maupun perhelatan besar maulid atau yang lebih dikenal dengan Grebeg Maulud dan Sekaten.
Tembang-tembang yang digubahnya bukan sembarang tembang tanpa makna sebagaimana produk kebudayaan pop saat ini. Akan tetapi tembang dan ekspresi budaya yang bukan hanya memiliki nilai-nilai keislaman yang mampu mengantarkan pembacanya pada pemahaman ajaran yang didakwahkan, namun juga terkandung makna filosofis-mistis yang tinggi.
Gunawan Wibisono, spiritualis asal Kediri (Jatim) yang menulis buku Darmaloka mengatakan, puasa ini membuat seseorang punya keampuhan dalam berkata-kata. Diibaratkan, segala kata yang diucapkan akan terjadi. Disamping itu puasa ini bisa membuat awet muda dan melancarkan pekerjaan seseorang. Sedangkan bagi pejabat yang ‘gentur’ melakukan laku puasa ini akan dapat memperlama masa jabatannya. Bagaimana laku khususnya?
Dalam menjalani puasa, pelaku ngrowot hanya diperbolehkan makan buah dan minum air tawar. Namun, dalam perkembangannya, beberapa pelaku spiritual menggunakan berbagai jenis ubi sebagai makanannya. Hanya pedoman waktunya tetap sama. Yakni dalam sehari semalam hanya sekali makan dan minum.
Puasa ngrowot juga sering disebut puasa ngidang yang berarti bahwa pelaku hanya diwajibkan makan dedaunan yang masih muda. Kisah ini berdasar pada legenda yang berkembang di wilayah Tuban, seperti tersebut di atas, yang menceritakan masa muda Kanjeng Sunan Kalijaga bernama Raden Sahid.
Dalam folklor yang juga banyak dilakonkan dalam cerita ludruk (kesenian khas Jatim, red) serta kethoprak itu juga menyebut versi lain. Yaitu sumpah Raden Sahid saat diusir ayahandanya dari kadipaten Tuban. Ia berjanji tak akan kembali sebelum dapat melantunkan ayat-ayat Alquran dengan bahasa indah dan menggetarkan seisi ranah Tuban.
Sebelum hadirnya agama Islam, orang Jawa tidak memahami konsep malaikat. Maka mereka menyebut malaikat penjaga manusia dengan sedulur papat. Konsep “sedulur papat” ini oleh orang Jawa ditamsilkan melalui sebuah pengamatan/niteni.
Mulai saat janin tumbuh di perut ibu, janin dilindungi di dalam rahim oleh ketuban. Selanjutnya adalah ari-ari, darah dan pusar. Itulah saudara manusia sejak awal dia hidup dan selanjutnya “empat saudara” ini kemudian dikubur. Namun orang Jawa Percaya bahwa “empat saudara” ini tetap menemani diri manusia hingga ke liang lahat.
Karena Air Ketuban adalah yang pertama kali keluar saat ibu melahirkan, orang Jawa menyebutnya SAUDARA TUA. Saudara ini melindungi jasad fisik dari bahaya. Maka ia adalah SANG PELINDUNG FISIK.
Selanjutnya yang lebih MUDA adalah ari-ari, tembuni atau plasenta. Pembungkus janin dalam rahim. Ia melingkupi tindakan janin dalam rahim yang kemudian mengantarkan kita ke tujuan. Maka ia adalah SANG PENGANTAR.
Saudara kita selanjutnya adalah DARAH. Darah ini membantu janin kecil untuk tumbuh berkembang menjadi bayi lengkap. Darah adalah SARANA DAN WAHANA IRADAT-NYA pada manusia. Darah bisa disebut nyawa bagi janin. Maka, darah disebut dengan PEMBANTU SETIA MANUSIA MENEMUKAN JATI DIRINYA SEBAGAI HAMBA TUHAN, CERMIN TUHAN (Imago Dei).
Saudara gaib kita terakhir adalah pusar. Menurut pemahaman Kejawen, pusar adalah NABI. Pusar secara biologis adalah tali yang menghubungkan perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Pusar mendistribusikan makanan yang dikonsumsi ibu ke bayi. Pusar dengan demikian MENDISTRIBUSIKAN WAHYU “IBU” MANUSIA yaitu Gusti Allah SWT kepada diri kita.
Keempat saudara gaib ini sesungguhnya adalah EMPAT MALAIKAT PENJAGA manusia. Yang berada di kanan-kiri, depan-belakang kita. Maka, tidak salah bila Anda menyapa dan bersahabat akrab dengan mereka. Secara gaib, Tuhan mmeberikan pengajaran tidak langsung kepada hati kita. Namun melalui mereka pengajaran itu disampaikan.
Keempat penjaga (malaikat) itu adalah:
- JIBRIL (Penerus informasi Tuhan untuk kita),
- IZRAFIL (Pembaca Buku Rencana Tuhan untuk kita),
- MIKAIL (Pembagi Rezeki untuk kita) dan
- IZRAIL (Penunggu berakhirnya nyawa untuk kita).
Keempat malaikat itu oleh orang Jawa dianggap sebagai SEDULUR karib hidup manusia. Bila kita paham bahwa perjalanan hidup untuk bertemu dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan menuju “ke dalam” bukan “ke luar”. Perjalanan menembus langit ketujuh hakikatnya adalah perjalanan “diri palsu” menuju “diri sejati” dan menemukan SANG AKU SEJATI, YAITU DIRI PRIBADI/ TUHAN.
Untuk menemukan SANG AKU SEJATI (limo pancer) itulah kita ditemani oleh EMPAT SAUDARA GAIB/MALAIKAT PENUNGGU (sedulur papat). Lantas dimana mereka sekarang? Mereka sekarang sedang mengawasi Anda. Berdzikir mengagungkan asma-Nya. Kita bisa menjadikan mereka sedulur paling akrab bila paham bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Caranya? Pejamkan mata, matikan seluruh aktivitas listrik di otak kiri dan kanan dan hidupkan sang AKU SEJATI yang ada di dalam diri Anda. Ya, hanya diri sendirilah yang mampu untuk berkomunikasi dengan para sedulur gaib nan setia ini.
Sunan kalijogo memang mempunyai ilmu pemberian dari Allah Swt secara ampuh, dan murni pemberian dari Allah dengan melalui riyadloh atau beribadah kepada-Nya, oleh karrena itu bagi anda yang menginginkan ilmu seperti ilmunya sunan kalijogo anda harus rajin untuk beribadah, bertaqarrub dan berriyadloh. Dengan demikian maka ilmu yang anda inginkan akan diberikan juga oleh Allah SWT. Terimakasih salam infodob